Tumbuhan atau Tanaman Sarang Semut,
mungkin terdengar sedikit asing bagi anda (dan juga saya). lalu apakah
itu tumbuhan/tanaman sarang semut yang konon berasal dari Papua dan apa
manfaatnya buat kesehatan. Berikut sedikit ulasannya.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. M. Ahkam Subroto
M.App.Sc., seorang peneliti yang setia meneliti tumbuhan sarang semut
untuk kesehatan manusia, tumbuhan ajaib ini memiliki kandungan senyawa
kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Banyak peneliti lain juga telah
mendapati adanya kandungan kimia tersebut. Zat-zat tersebut dibutuhkan
tanaman ini untuk menjadi bagian dari sistem pertahanan dirinya terhadap
serangan dari luar.
Flavonoid adalah jenis senyawa bahan alam yang merupakan bagian dari
senyawa fenolik, yang banyak membentuk pigmen tumbuhan. Bagi tubuh
manusia, flavonoid adalah zat yang dibutuhkan untuk diet kesehatan.
Tubuh membutuhkan flavonoid sebagai antioksidan yang sangat berguna
mencegah kanker. Dengan adanya flavonoid di dalam tubuh, banyak struktur
sel terlindungi. Bila dipadukan dengan vitamin C, flavonoid bermanfaat
untuk meningkatkan kinerja vitamin C, mencegah keropos tulang, berfungsi
sebagai antibiotik dan antiinflamasi.
Flavonoid juga terbukti dapat mengganggu efektivitas mikroorganisme,
sehingga dapat dijadikan sebagai antivirus, seperti virus HIV (penyebab
penyakit AIDS) dan herpes. Flavonoid juga dapat mencegah dan mengobati
asma, katarak, diabetes, encok (rematik), migren, wasir, dan radang
jaringan ikat penyangga akar gigi, serta sebagai pencegah dan mengobati
kanker.
Karena itu, tumbuhan sarang semut memiliki kemampuan untuk mengobati
berbagai jenis kanker atau tumor, tuberkulosis, serta encok (rematik)
karena tumbuhan ini mengandung flavonoid. Selain itu, tumbuhan sarang
semut mengandung zat lain, yaitu tanin.
Tanin biasa dipakai untuk menyamak kulit. Tanin juga bisa berfungsi
untuk mengobati diare, menghentikan pendarahan, mengobati wasir dan
mimisan. Karena mengandung tanin, tumbuhan sarang semut terbukti dapat
mengobati wasir dan mimisan.
Selain itu, tumbuhan epifit ini juga mengandung antioksidan tokoferol
(vitamin E) dan beberapa mineral lain seperti kalsium, natrium, kalium,
seng, besi, fosfor dan magnesium. Manfaat kalsium bagi tubuh sangat
besar, karena kalsium dapat membantu kinerja jantung, denyut saraf, dan
membantu proses pembekuan darah. Zat besi bermanfaat untuk membentuk
hemoglobin, mengirim oksigen ke semua bagian tubuh dan memicu produksi
enzim. Fosfor berguna untuk menyerap kalsium dan memproduksi tenaga.
Natrium berperan menjaga keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh
dan impuls saraf. Kalium adalah zat dibutuhkan untuk membantu ritme
kerja jantung, impuls saraf dan keseimbangan asam basa. Keberadaan seng
berguna untuk sintesis protein, fungsi seksual, penyimpan insulin,
metabolisme karbohidrat dan menyembuhkan luka. Lalu magnesium bermanfaat
untuk membuat tulang, hati, dan otot, berfungsi baik.
(dikutip dari http://microsite.lintasjakarta.com)
bagaimana proses biosintesis flavanoid pada tumbuhan sarang semut tersebut dalam mencegah kanker?
BalasHapusBagi tubuh, flavonoid berfungsi sebagai antioksidan sehingga ampuh mencegah sekaligus mengatasi serangan kanker. Mekanisme kerja flavonoid dalam mengatasi kanker dengan menginaktifasi karsinogen, penghambatan siklus sel, dan induksi apoptosis. Sumali Wiryowidagdo, mengingatkan untuk tak terlalu lama ketika merebus sarang semut. Tujuannya agar flavonoid yang dikandung tidak rusak. Kalau dilakukan perebusan pada suhu 90oC hanya boleh 15 menit, ujarnya.
BalasHapusdari artikel yang saya baca,
BalasHapusdikatakan bahwa sarang semut mengandung flavonoid dan tanin.
Mengenai kandungan flavonoid dan tanin, Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi ITB mengatakan, karena sulit menganalisis lantaran tergantung senyawa yang diikat. Flavonoid dan tanin terdiri atas banyak senyawa. Bentuknya bervariasi, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri, dari antioksidan, antialergi, sampai antibakteri, kata doktor Farmakologi itu. Hingga tulisan ini diturunkan, Muhammad Ahkam masih menguji elusidasi untuk mengetahui jenis tanin dan flavonoid.
belum diketahui secara pasti biosintesis spesifik dari senyawa flavonoid sarang semut.
biosintesis flavonoid secara umum itu ada dua jalur yaitu jalur shikimat dan jalur malonat.
dimana cincin benzen B dan jembatan C3 pada flavonoid berasal dari p-koumaril-CoA yang merupakan produk jalur shikimat.sedangkan produk dari jalur malonat yaitu malonil CoA, digunakan sebagai cincin A pada flavonoid.
Dari yang saya baca..
BalasHapusSemua varian flavonoid saling berkaitan karena alur biosintesis yang sama,yaiut jalur Sikimat dan jalur Asetat-Malonat. Dengan demikian, kerangka dasar karbon dari flavonoid dihasilkan dari kombinasi antara dua jalur biosintesis yang utama untuk cincin aromatik, yaitu jalur shikimat dan jalur asetat-malonat.
PADA SUHU BERAPA FLAVONOID RUSAK....KALAU KITA MASERASI SELAMA 5 HARI BERAPA SUHU MAXIMALNYA
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusFlavonoid rusak pada suhu 70'c , maserasi ada proses ekstraksi dengan cara perendaman jadi tidak perlu adanya suhu tinggi, cukup dengan suhu kamar. dan sebaiknya dilakukan remaserasi agar hasil atau rendemen yang di dapat lebih banyak.
BalasHapus@putricahya_
reverensinya dari mana ya mbak ? tolong di jawab ya
Hapus