Ujian Mid Semester
Matakuliah : Kimia Bahan Alam
Kredit : 2 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal, M.Si
Kredit : 2 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal, M.Si
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 november 2012
Waktu : 15.30 sd 09.00 pagi ( tanggal 26 november 2012 )
Waktu : 15.30 sd 09.00 pagi ( tanggal 26 november 2012 )
Jawaban anda di posting diblog
masing – masing. Ujian ini open book. Bilamana ditemukan anda mencontek jawaban
teman anda maka anda dipastikan GAGAL dari mata kuliah ini.
1.
Kemukakan gagasan anda bagaimana cara mengubah
suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat
menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis tinggi. Berikan
dengan contoh.
jawaban:
jawaban:
Perkembangan penggunaan obat-obatan tradisional
khususnya dari tumbuh-tumbuhan untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sudah cukup meluas. Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
obat adalah meniran (Osward, 1995). Meniran adalah herba yang berasal dari
genus Phyllanthus dengan nama ilmiah Phylanthus niruri Linn (Heyne,
1987). Herba ini secara tradisional dapat digunakan sebagai obat radang ginjal,
radang selaput lendir mata, virus hepatitis, peluruh dahak, peluruh haid, ayan,
nyeri gigi, sakit kuning, sariawan, antibakteri, kanker, dan infeksi saluran
kencing (Anonim, 2005; Mangan,2003). Herba meniran mengandung metabolit sekunder
plavonoid, terpenoid, alkaloid dan steroid (Kardinan dan Kusuma, 2004).
Beberapa hasil penelitian menunjukkan senyawa terpenoid memiliki aktivitas
sebagai antibakteri yaitu monoterpenoid linalool, diterpenoid (-) hardwicklic
acid, phytol, triterpenoid saponin dan tritepenoid glikosida
(Grayson, 2000; Bigham et al., 2003; Lim et al., 2006; Anonim, 2007;
Anonim, 2007)
Jadi menurut pendapat saya
mengubahnya yaitu dengan cara mengetahui kandungan yang ada dalam tumbuhan
tersebut serta bentuk struturnya,kemudian baru dicari pelarut apa yang bisa mengubah bentu struktur dari
senyawa tersebut atau bisa dengan menggunaka bakteri sehingga struturnya
berubah sesuai yang diharapan untuk memdapatkansenyawa yang potensi ativitasnya
lebih tingggi.
2.
Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa bahan
alam yang memiliki potensi biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan
makhluk hidup dapat disintesis di laboratorium
Jawab:
Yaitu dengan cara memilih pelarut yang tepat untuk mengisolasi senyawa
tersebut agar dari larutan tersebut didapat senyawa yang murni.
3.
Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam memilih
pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan dengan contoh untuk 4 golongan
senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid, Flavonoid, dan Steroid.
jawab:
jawab:
·
Pelarut mudah melarutkan bahan yang di ekstrak
·
Pelarut tidak bercampur
dengan cairan yang di ekstrak
·
Pelarut mengekstrak
sedikit atau tidak sama sekali pengotor yang ada
·
Pelarut mudah dipisahkan dari zat terlarut
·
Pelarut tidak bereaksi dengan zat terlarut melalui segala cara
Pada
Ekstraksi senyawa terpenoid dilakukan dengan dua cara yaitu :
1.
Sokletasi
Seberat
1000 g serbuk kering herba meniran disokletasi dengan 5 L pelarut n –heksana.
Ekstrak n-heksana dipekatkan lalu disabunkan dalam 50 mL KOH 10%.Ekstrak
n-heksana dikentalkan lalu diuji fitokimia dan uji aktivitas
antibakteri.
2.
Maserasi
Seberat 1000 g serbuk kering herba meniran dimaserasi menggunakan pelarut metanol.
Ekstrak metanol dipekatkan lalu dihidrolisis dalam 100 mL HCl 4 M. Hasil hidrolisis
diekstraksi dengan 5 x 50 mL n – heksana. Ekstrak n-heksana
dipekatkan lalu disabunkan dalam 10 mL KOH 10%. Ekstrak n-heksana
dikentalkan lalu diuji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri.
Pada
senyawa alkaloid dilakukan 3 cara:
·
Destruksi
Bagian daun tumbuhan jambu Keling (Eugenia
cumini (L.) Druce) didestruksi basah dengan HCl dalam metanol sebesar 2M
kemudian dinetralisasi dengan penambahan basa NH4OH dan terjadi padatan berupa endapan.
·
Ekstraksi
Endapan dikeringkan dan diektraksi
dan direndam dalam khloroform dan dipekatkan dengan alat rota-evaporator.
·
Pemisahan
dan Pemurnian
Ekstrak
pekat khloroform (2 g) dikhromatografi kolom dengan fasa diam silika gel 60
sebanyak 60 gram dengan fasa gerak khloroform: metanol dengan menaikkan
kepolaran bertingkat. Fraksi yang keluar kolom khromatografi ditampung
menggunakan vial serta dimonitor dengan khromatografi lapis tipis. Fraksi
dengan Rf yang sama dan positip dengan pereaksi Maeyer yang ditandai dengan
munculnya warna putih, digabung selanjutnya, diuapkan pelarutnya kemudian
fraksi ini direkristalisasi untuk memperoleh kristal murni.
Pada
senyawa flavanoid dalam hal ini minya atsiri:
Daun nilam yang telah dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan, ditimbang sebanyak 1000 g lalu dimasukkan ke
dalam ketel suling. Kemudian dipanaskan hingga diperoleh destilat yang
mengandung minyak. Destilat yang mengandung minyak dan air membentuk dua
lapisan. Minyak dan air dipisahkan dengan corong pisah. Destilasi diakhiri
hingga destilat tidak lagi mengandung minyak.
Minyak
yang diperoleh dikeringkan dengan menambah Na2SO4 anhidrous secukupnya
untuk mengikat air yang masih terdapat dalam minyak, kemudian disaring untuk
memperoleh minyaknya (Lampiran 1). Minyak yang diperoleh ditentukan indeks
bias, berat jenis dan putaran optik (Tabel 4) dan diidentifikasi dengan
kromatografi gas (Lampiran
4. Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur
suatu senyawa organik. Bila senyawa bahan alam tersebuat adalah kafein
misalnya. Kemukakan gagasan anda hal – hal pokok apa saja yang di perlukan
untuk menentukan strukturnya secara keseluruhan.
Jawab:
Yaitu dengan metoda spektroskopi infra red. Prinsip
menggunakan spektroskopi inframerah adalah pengukuran besarnya persen
tranmitansi (%T) terhadap bilangan gelombang spectra, dimana data diperoleh
melalui pengukuran sampel menggunakan spektroskopi inframerah. Sumber cahaya
inframerah yang dilewatkan melalui suatu cermin lalu diteruskan cahay tersebut
mengenai senyawa anlit organic sehingga sejumlah radiasi yang mengenai sampel
akan sebagian diserap oleh partikel-partikel sampel dan sebagian akan
diteruskan melewati sampel. Adanya radiasi inframerah yang mengenai sampel
mengakibatkan atom-atom yang berikatan melakukan suatu vibrasi ulur dan vibrasi
tarik. Perbandingan intensitas inramerah yang diserap dengan sampel dan
intensitas inframerah mula-mula merupakan persen transmitans (%T) (Holas 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar