Nikotin merupakan
senyawa alkaloid yang terdapat dalam tanaman tembakau dan berpotensi sebagai
insektisida alami pengganti insektisida sintetik.Nikotin mempunyai
sifat mudah terurai oleh faktor alam sehingga tidak meninggalkan residu pada
tanaman inang. Isolasi nikotin dapat dilakukan dengan teknik maserasi
dan dilanjutkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut kloroform. Teknik isolasi ini
cukup mudah dan dapat menghasilkan isolat yang mengandung nikotin dalam
konsentrasi cukup besar dan relatif murni. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui waktu dan volume maserasi yang optimum untuk mengisolasi nikotin dari
50 gram daun tembakau kering dan untuk mengetahui pengruh isolat kasar nikotin sebagai
insektisida alami terhadap ulat grayak (Spodoptera
litura).
Penelitian
ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Jurusan Kimia FMIPA UM dan
Laboratorium Hama dan Tanaman BALITAS, Karang Ploso, Malang. Daun tembakau
jenis virginia dan
ulat grayak sebagai hewan uji diperoleh dari BALITAS, Karang Ploso, Malang. Isolasi nikotin dilakukan dengan cara
maserasi-ekstraksi dengan variasi waktu maserasi dilakukan pada 24 jam, 48 jam
dan 72 jam dan variasi volume maserasi pada waktu optimum dilakukan pada volume
250 mL, 500 mL, 750 mL, 1000 mL, dan 1250 mL. Optimasi waktu dan
volume maserasi optimum ditentukan dengan cara penentuan rendemen nikotin yang
diperoleh dengan metode titrasi asam-basa. Filtrat hasil maserasi yang disebut
dengan isolat kasar, diuji aktivitasnya sebagai insektisida terhadap ulat
grayak (Spodoptera litura).
Identifikasi nikotin dilakukan
dengan Kromatografi Lapis Tipis dengan larutan pengembang CH3OH dan
NH4OH (200:3)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)
waktu maserasi optimum pada proses isolasi nikotin dari
daun tembakau adalah pada 48 jam; (2) volume air optimum untuk maserasi dari 50
gram sampel daun tembakau adalah pada volume air 750 mL dengan rendemen nikotin sebesar
3,53 %; (3) isolat kasarnikotin dari 50 gram daun tembakau pada volume
maserasi 250 mL, 500 mL, 750 mL, 1000 mL dan 1250 mL semuanya memiliki
aktivitas sebagai insektisida terhadap ulat grayak. Efek insektisida tertinggi
pada volume maserasi 250 mL yang mampu mematikan sampai 88,3 % dari 30 ekor
target setelah 72 jam penyemprotan.
.
diartikel disebutkan bahwa waktu maserasi optimum pada proses isolasi nikotin dari daun tembakau adalah pada 48 jam; (2) volume air optimum untuk maserasi dari 50 gram sampel daun tembakau adalah pada volume air 750 mL dengan rendemen nikotin sebesar 3,53 %; (3) isolat kasarnikotin dari 50 gram daun tembakau pada volume maserasi 250 mL, 500 mL, 750 mL, 1000 mL dan 1250 mL semuanya memiliki aktivitas sebagai insektisida terhadap ulat grayak.mengapa pada waktu tersebut disebutan waktu optimum bukan pada waktu 72 jam?
BalasHapus